Heeem, vdeonya unik ni, inspiratif bgd.
Check this out from OWl City
Sabtu, 27 Februari 2010
Selasa, 23 Februari 2010
Hidup Memang "Ngga" Adil, Tapi Masih Bisa Dinegosiasikan

Hidup................
Ya, Hidup Adil...........!!!!
Mungkin itu yang sesungguhnya harus terjadi ketika semua itu terbersit dari sebuah angan - angan yang pernah ku lihat, dengar dan rasakan.
Banyak cara kita untuk bertahan hidup, meskipun kita merasa diadili atau kadang kita juga turut mengadili sesuatu, termasuk mengadili hidup kita sendiri. Yaaa..., meskipun itu belum tentu benar ataupun salah.
Terkadang aku juga bertanya pada diri sendiri tentang adil itu. Tapi bagiku, ketika kita bisa melakukan atau bertindak terhadap sesuatu pada hak, tempat, kodrat serta kewajarannya, mungkin itu yang disebut adil. Atau mungkn dari semua itu masih banyak yang perlu ku gali tentang adil tersebut.
*****
Kadang kita merasa apa yang telah kita peroleh tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan dan harapkan. "Kenapa semua harus gini, ini semua ngga adil," mungkin kata - kata tersebut terucap lantang atau hanya terbersit dalam hati. Dan pikiran seperti itu mungkin hanya sebagian kecil dari raungan - raungan yang masih menyelinap dalam pikiran.
Mungkin kita lupa mensyukuri segala sesuatu yang sudah kita lewati, walaupun mungkin itu hanya sebagian kecil. Dan terkadang kita pungkiri keajaiban atau kesempurnaan kecil yang terlewat begitu saja dalam kehidupan. Dan mungkin kita terlalu fokus dengan tujuan lain yang kita sedang harapkan.
Coba kita hentikan langkah sejenak, hela nafas sembari mensyukuri keajaiban kecil itu untuk mencoba lari kembali. Yakinlah, tanpa kita sadari dari sesuatu yang kecil itu timbul kesempurnaan. Tapi ingatlah, kesempurnaan bukanlah hal kecil.
Dan selagi kau merasa apa yang kau dapatkan masih tidak adil, cobalah untuk bernegosiasi kepada-Nya, dalam luruh, hening dengan harapan - harapan yang lebih baik.
Negosiasi Dan Doa
Dalam hidup, berusaha tanpa doa sama halnya bernegosiasi tanpa mengharap kebaikan. Janganlah kita memiliki kemauan yang keras ditengah angkuhnya keberadaan kita. Mungkin ada kata yang pernah ku dengar, "I will survive," dan akupun juga bertanya pada diri sendiri, "Will I survive?" Aku berpikiran, "I will survive" tak akan terwujud dengan kekuatan kita sebagai manusia semata. Semuanya selalu berhubungan erat dengan yang menciptakan manusia itu sendiri. Bukankah kita pernah mendengar Dzat Yang Mahakuasa? Segala kuasa-Nya untuk memberi dan mengambilnya kembali.
Jadi, syukurilah kemampuan terbaik yang kita miliki ditengah keterbatasan yang kita miliki juga. Dan kita akan sadari, "Meski hidup ini tak adil, tetapi masih adil untuk dinegosiasikan." Negosiasikan dengan Yang Di Atas, baru bisa negosiasikan dengan yang di bawah.
"SELAMAT BERNEGOSIASI." (tams)
Banyak cara kita untuk bertahan hidup, meskipun kita merasa diadili atau kadang kita juga turut mengadili sesuatu, termasuk mengadili hidup kita sendiri. Yaaa..., meskipun itu belum tentu benar ataupun salah.
Terkadang aku juga bertanya pada diri sendiri tentang adil itu. Tapi bagiku, ketika kita bisa melakukan atau bertindak terhadap sesuatu pada hak, tempat, kodrat serta kewajarannya, mungkin itu yang disebut adil. Atau mungkn dari semua itu masih banyak yang perlu ku gali tentang adil tersebut.
*****
Kadang kita merasa apa yang telah kita peroleh tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan dan harapkan. "Kenapa semua harus gini, ini semua ngga adil," mungkin kata - kata tersebut terucap lantang atau hanya terbersit dalam hati. Dan pikiran seperti itu mungkin hanya sebagian kecil dari raungan - raungan yang masih menyelinap dalam pikiran.
Mungkin kita lupa mensyukuri segala sesuatu yang sudah kita lewati, walaupun mungkin itu hanya sebagian kecil. Dan terkadang kita pungkiri keajaiban atau kesempurnaan kecil yang terlewat begitu saja dalam kehidupan. Dan mungkin kita terlalu fokus dengan tujuan lain yang kita sedang harapkan.
Coba kita hentikan langkah sejenak, hela nafas sembari mensyukuri keajaiban kecil itu untuk mencoba lari kembali. Yakinlah, tanpa kita sadari dari sesuatu yang kecil itu timbul kesempurnaan. Tapi ingatlah, kesempurnaan bukanlah hal kecil.
Dan selagi kau merasa apa yang kau dapatkan masih tidak adil, cobalah untuk bernegosiasi kepada-Nya, dalam luruh, hening dengan harapan - harapan yang lebih baik.
Negosiasi Dan Doa
Dalam hidup, berusaha tanpa doa sama halnya bernegosiasi tanpa mengharap kebaikan. Janganlah kita memiliki kemauan yang keras ditengah angkuhnya keberadaan kita. Mungkin ada kata yang pernah ku dengar, "I will survive," dan akupun juga bertanya pada diri sendiri, "Will I survive?" Aku berpikiran, "I will survive" tak akan terwujud dengan kekuatan kita sebagai manusia semata. Semuanya selalu berhubungan erat dengan yang menciptakan manusia itu sendiri. Bukankah kita pernah mendengar Dzat Yang Mahakuasa? Segala kuasa-Nya untuk memberi dan mengambilnya kembali.
Jadi, syukurilah kemampuan terbaik yang kita miliki ditengah keterbatasan yang kita miliki juga. Dan kita akan sadari, "Meski hidup ini tak adil, tetapi masih adil untuk dinegosiasikan." Negosiasikan dengan Yang Di Atas, baru bisa negosiasikan dengan yang di bawah.
"SELAMAT BERNEGOSIASI." (tams)
Hidup dan Air.....

Terkadang Q merasa hidup ini seperti tetesan air.
Berawal dari tetesan kecil dan tertakdir menjadi besar sebelum waktunya.
Meski tertuang dalam belanga yang terbuat dari perak dan berwarna keruh, tetaplah beriak riang..
Dan dari tetesan hujan bergabung luruh meski tak akan lama semuanya mulai menguap bebas.
Dan semuanya akan kembali padaNya
Dan semua.....
Untuk bertahan....
Untuk menetap..........
Untuk berjuang...
Untuk Mendapat tempat yang baik.......
Dan terus mengalir..........
Jumat, 12 Februari 2010
Ngga Ada Judul, Yang Penting Ikhlas dan Sabar (Video by: Splender - I Think God can Explain)
Ikhlas ga hanya pasrah menerima cobaan atas ujian yang menimpa. Seperti ikan yan berenang di aliran yang deras. Dan bukan hanya mengikuti arus air tersebut. karena air yang mengalir begitu saja, belum tentu mengalir menuju ketempat yang benar. Hanya mereka yang mau melawan arus yang nantinya akan mendapat tempat lebih baik.
Ikhlas diiringi sabar, dan bagaimana kita melapangkan pikiran dan hati. Atas semua yang telah kita alami, baik dan buruk. Dan biarkan takdir menjadi batasan setiap peristiwa yang harus dijalani dan diusahakan. untuk mencari pemecahan masalah baik yang kita hadapi atau kita akan hadapi.
Memang, ikhlas dan sabar itu mudah diucap namun sulit dilakukan. Mungkin kita perlu bercermin diri terhadap apa saja yang telah kita lakukan untuk kita bisa bersabar. Dengan cermin hati untuk membingkai segala masalah yang ada..... (tams)Ikhlas diiringi sabar, dan bagaimana kita melapangkan pikiran dan hati. Atas semua yang telah kita alami, baik dan buruk. Dan biarkan takdir menjadi batasan setiap peristiwa yang harus dijalani dan diusahakan. untuk mencari pemecahan masalah baik yang kita hadapi atau kita akan hadapi.
Kamis, 11 Februari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)